Dinas Pangan
dan Pertanian
Kabupaten Batang


MENGENAL HAWAR DAUN BAKTERI PADA PADI

  • Selasa, 2019-06-25
  • 2164
  • Posting by BALAI PENYULUHAN PERTANIAN KEC
  • Category : Penyuluhan Pertanian/ Peternakan

  • Penyakit Hawar Daun Bakteri atau yang dikenal juga dengan Kresek disebabkan oleh Bakteri Xanthomonas oryzae ditularkan melalui bibit, jerami, gulma, air sawah, angin.
  • Patogen ini dapat menginfeksi tanaman padi pada semua fase pertumbuhan tanaman dari mulai persemaian sampai menjelan panen.
  • Penyebab penyakit (patogen) menginfeksi tanaman padi pada bagian daun melalui luka daun, stomata, dan merusakan klorofil daun.
  • Penyakit HDB dapat menyebabkan menurunnya kemampuan tanaman untuk melakukan fotosintesis.
  • Penyakit ini sering disebut Rain Borne Disease “Penyakit Terbawa Hujan”

GEJALA SERANGAN PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI

  • Gejala penyakit Hawar Daun Bakteri dimulai dari tepi daun berbentuk garis gelombang warna kuning orange.
  • Apabila serangan berlanjut daun mengering.
  • Serangan yang terjadi pada awal pertumbuhan akan mengakibatkan tanaman menjadi layu dan gejala ini disebut Kresek.
  • Serangan pada tanaman dewasa menimbulkan gejala Hawar (Blight), gejala ini dimulai dari tepi daun, berwarna keabu-abuan dan lama-lama daun menjadi kering.
  • Serangan terjadi saat berbunga, proses pengisian gabah menjadi tidak sempurna, menyebabkan gabah tidak terisi penuh bahkan hampa dan kehilangan hasil mencapai 50—70%.

PENYEBAB  SERANGAN PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI

  • Penyakit Hawar Daun Bakteri sering timbul terutama pada musim hujan
  • Pertanaman yang dipupuk Nitrogen (Urea) dengan dosis tinggi tanpa diimbangi dengan pupuk Kalium menyebabkan tanaman menjadi lebih rentan terhadap penyakit Hawar Daun Bakteri.
  • Faktor lingkungan dengan kelembaban yang tinggi sangat memacu perkembangan penyakit HDB.

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI

  • Pencegahan serangan penyakit Hawar Daun Bakteri harus dilakukan sejak awal yaitu bibit dicelupkan dipindahkan dengan dicelupkan pada larutan Bakterisida/fungisida
  • Pada saat pemupukan, pupuk dicampur dengan bakterisida/fungisida
  • Pemupukan dilakukan pada umur 14—21 HST, 30 HST, dan 45 HST dengan takaran dosis pemupukan sesuai anjuran dan tidak berlebihan.
  • Dilakukan penyemprotan herbisida setelah ditemukan gejala serangan.
  • Menanam varietas yang memiliki ketahanan terhadap penyakit HDB.  (dari berbagai sumber : Anggi Muhammad Yusri)